Dinamika dunia kerja yang beragam membuat motivasi kerja karyawan cenderung naik dan turun. Pada tahun 2019, World Health Organization (WHO) sudah menetapkan bahwa burnout sudah tergolong penyakit akibat stress kronis di lingkungan kerja. Hal ini terus bertambah sejak merebaknya COVID-19.
Sebanyak 69% karyawan merasa kehilangan motivasi kerja di dua bulan awal pandemi. Angka ini meningkat di tahun 2021, sebanyak 79% karyawan mengalami stress terkait pekerjaan mereka. Padahal, motivasi kerja akan mempengaruhi kualitas dan performa kerja karyawan. Lantas, bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja karyawan? Mari simak ulasan di bawah ini!
Pengaruh Motivasi Karyawan dengan Produktivitas
Sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut, Anda perlu memahami seperti apa pengaruh motivasi karyawan terhadap pekerjaannya sehari-hari. Mengapa demikian? Sebab, karyawan yang selalu termotivasi selalu mengerjakan pekerjaan bersungguh-sungguh. Lain halnya dengan karyawan yang kurang termotivasi atau mengalami demotivasi.
Motivasi sendiri dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan sebesar 38%. Jadi, sangatlah penting bagi perusahaan untuk selalu berusaha meningkatkan motivasi karyawan mereka.
Karyawan yang kurang termotivasi atau mengalami demotivasi cenderung bekerja kurang baik dan pada akhirnya akan berpengaruh kepada kualitas hasil pekerjaannya. Tentu jika dibiarkan, hal ini akan berdampak pada perkembangan bisnis dan budaya organisasi di perusahaan.
Karyawan yang termotivasi juga dapat mengurangi tingkat employee turnover. Sebab, karyawan dengan motivasi tinggi dan sense of belonging pastinya nyaman untuk kontribusi lebih lama di perusahaan.
Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan di Perusahaan
Lantas, bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja karyawan?
1. Tetapkan Tujuan dengan Jelas
Biasanya banyak perusahaan menetapkan tujuan setinggi-tingginya agar berpengaruh terhadap perkembangan bisnis. Tentu ini tidak salah, namun menetapkan tujuan yang tidak realistis juga akan rentan mengalami kegagalan dan pada akhirnya juga mempengaruhi motivasi karyawan.
Oleh karenanya, penetapan tujuan sejelasnya akan membantu karyawan termotivasi dalam bekerja sehari-hari karena tujuan tersebut lebih mudah diraih. Anda dapat menetapkan tujuan berdasarkan pedoman SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Time Bound).
Setelah itu, segera lakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan dan pastikan mereka benar-benar paham tujuan tersebut. Sehingga seluruh jajaran dapat bekerja dengan optimal dengan tujuan yang sejelas-jelasnya.
2. Berikan Penghargaan Kepada Karyawan
Di setiap perusahaan ada karyawan yang mempunyai prestasi kerja melebihi rekan yang lain. Karyawan seperti ini berhak untuk menerima penghargaan dari perusahaan. Penghargaan kepada karyawan bisa dalam bentuk bonus, kuota cuti ekstra, sampai perayaan sederhana. Diharapkan dengan adanya perhargaan tersebut dapat memotivasi karyawan lain yang belum memiliki kinerja maksimal dan menjaga performa karyawan yang sudah unggul.
3. Rayakan Keberhasilan
Segala keberhasilan dalam perusahaan baik kecil dan besar patut untuk dirayakan. Merayakan keberhasilan tidak selalu harus menghabiskan banyak biaya, terkadang cukup dengan makan-makan sederhana bersama tim. Hal ini dapat membantu tim memahami bagaimana dampak dari usaha mereka dan tergugah untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi.
4. Kenali Karyawan
Setiap karyawan mempunyai tata kebiasaannya masing-masing. Penting untuk mengenali bagaimana kepribadian karyawan yang ada. Cara yang Anda dapat lakukan adalah mengadakan sesi diskusi santai secara empat mata atau tiap divisi bersama karyawan. Dengan begitu Anda lebih mudah untuk melakukan pendekatan dan memotivasi karyawan di kala mengalami kesulitan tertentu.
5. Tranparan
Hubungan apapun membutuhkan kepercayaan dari pihak yang terlibat. Dalam hal ini, transparansi memainkan peranan besar. Transparansi membantu karyawan untuk memahami apa yang terjadi di seputar pekerjaan mereka pada suatu organisasi dan membentuk rasa percaya kepada leader atau atasan mereka. Alhasil, kepercayaan dan motivasi pun pada akhirnya juga terbentuk.
6. Istirahat Sejenak
Bekerja terus-terusan akan membuat karyawan lelah dan berpotensi terjadi burnout. Jika sudah terlanjur, burnout akan mempengaruhi hasil kinerja. Untuk mengantisipasinya, bagian Human Resource Department (HRD) dapat menginisiasi program dan peraturan khusus agar karyawan dapat rileks dari pekerjaannya sejenak.
Contoh kegiatannya adalah virtual game, employee gathering, sampai liburan bersama. HRD juga dapat menyediakan layanan konsultasi kesehatan mental. Ketika energi fisik dan mental sudah terisi penuh, karyawan sudah siap untuk kembali bekerja.
7. Jaga Sikap Positif
Anda tidak akan selalu merasa senang di lingkungan kerja. Mungkin ada saja berbagai hal yang kurang mengenakkan sehingga mempengaruhi mood. Namun, bukan langkah bijak untuk menunjukkan emosi negatif seperti marah tanpa alasan yang jelas. Tetap usahakan menjaga sikap positif sehingga lingkungan kerja tetap kondusif.
8. Dukung Kreativitas
Karena kepribadian manusia berbeda, ide yang muncul di kepala pun pasti berbeda. Sering kali pihak perusahaan menolak ide dari karyawan karena dirasa kurang bagus atau tidak cocok dengan budaya perusahaan. Hal ini jelas keliru karena akan mematahkan semangat kerja karyawan. Tampunglah ide-ide dari karyawan seputar pekerjaannya dan coba pertimbangkan untuk menerapkannya.
9. Tingkatkan Komunikasi Efektif
Komunikasi yang terjaga dapat membantu mengembangkan manajemen jauh lebih baik. Setiap pihak dalam perusahaan dapat mengutarakan maksud dan tujuan sejelas-jelasnya melalui komunikasi efektif. Karena manajemen yang berjalan mulus inilah dapat memacu motivasi karyawan.
10. Terbuka untuk Masukan
Karyawan butuh masukan dari berbagai macam pihak baik dari sesama karyawan maupun dari atasan. Memberikan feedback tidak hanya soal masukan mengenai pekerjaan yang masih dirasa kurang, tetapi juga soal pencapaian dari seorang karyawan. Feedback dapat membantu karyawan untuk meningkatkan kinerja secara kontinu dan selalu termotivasi atas pencapaian yang sudah dicapai.
Di sisi lain, perusahaan juga dapat mendorong karyawan untuk memberikan masukan kepada manajemen internal perusahaan. Diharapkan dengan cara ini karyawan dapat lebih proaktif dalam bekerja.
11. Ciptakan Ruang Kerja yang Aman dan Nyaman
Yang dimaksud ruang aman dan nyaman ini bukanlah ruangan dengan penjaga dan fasilitas bintang 5. Yang dimaksud dengan ruang aman dan nyaman adalah lingkungan yang membuat karyawan merasa betah karena semua kebutuhannya untuk bekerja sudah dijamin oleh perusahaan. Dengan begitu karyawan Anda dapat termotivasi untuk mengembangkan potensi diri.
12. Bentuk Kompetisi yang Sehat
Kompetisi yang sehat adalah kompetensi yang mampu menggerakkan keinginan karyawan untuk mencapai posisi tertentu tanpa menyakiti atau menjatuhkan rekan kerja mereka. Kompetisi yang sehat bisa dimulai dengan melakukan pemilihan lead project atau rekrutmen internal. Pilihan lainnya adalah memberikan bingkisan dan souvenir menarik apabila karyawan berhasil mengungguli rekannya dari segi kinerja.
Demikian pembahasan singkat mengenai tips meningkatkan motivasi kerja karyawan Anda. Jika Anda ingin mendapatkan tips lebih banyak mengenai bagaimana mengelola karyawan seperti manajemen personalia, Anda bisa bergabung di E3 Business!
E3 Business adalah platform e-learning yang bertujuan untuk membantu pengusaha, pemilik bisnis, dan tim mereka dengan menyediakan konten bisnis akademis dan praktis yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis mereka.
Kelas-kelas E3 Business terpercaya karena disajikan langsung oleh profesor, manajer dan CEO terkemuka dari seluruh dunia.