Apakah Anda merasa sudah mengeluarkan budget yang besar untuk menjalankan kampanye marketing untuk produk Anda, namun masih belum mendapatkan hasil yang memuaskan? Jika iya, maka bisa jadi kampanye marketing yang Anda jalankan masih belum dikelola dengan benar. Bahkan, riset yang dijalankan oleh SBI menunjukkan bahwa 71% marketer menerapkan strategi marketing yang salah untuk perusahaan mereka.
Agar dapat berjalan dengan efektif, ada banyak tahap-tahap yang perlu dilalui untuk meminimalisir kegagalan dalam menjalankan kampanye marketing. Tahapan-tahapan tersebut dikelola dalam proses yang biasa disebut dengan marketing management, atau manajemen pemasaran.
Manajemen pemasaran adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memastikan produk atau layanan yang bisnis Anda miliki diterima dengan baik di pasaran. Maka dari itu, adalah sangat penting bagi para pengusaha maupun marketer untuk setidaknya memahami apa itu manajemen pemasaran dan bagaimana cara menjalankannya.
Artikel ini akan membantu Anda dalam mendapatkan pemahaman tersebut.
Apa itu Manajemen Pemasaran?
Menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul ”Marketing Management”, manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu dalam memilih target pasar, dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan mereka.
Manajemen pemasaran merupakan serangkaian proses yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi, dan pengelolaan barang, jasa, dan ide, dengan tujuan untuk menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat.
Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengelola program atau kampanye marketing agar tujuan bisnis dapat terpenuhi.
Mengapa Bisnis Perlu Menerapkan Manajemen Pemasaran?
Manajemen pemasaran sangat penting untuk diterapkan bagi setiap bisnis yang ingin menjalankan kampanye marketing untuk produk mereka.
Menerapkan manajemen pemasaran dapat membantu Anda dalam menjalin koneksi dengan calon konsumen, dan juga memungkinkan bisnis Anda berkompetisi dengan lebih efektif di pasaran, dengan menghadirkan produk yang inovatif dan harga yang diterima pasar.
Selain itu, manajemen pemasaran juga dapat membantu bisnis Anda dalam proses pengembangan strategi marketing yang menghasilkan keuntungan lebih baik dengan risiko yang lebih minim.
Proses dalam Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan sebuah aktivitas yang dinamis sehingga tidak ada tahapan baku dalam penerapannya. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki proses bisnis yang berbeda-beda, sehingga tahapan pengelolaan strategi marketing-nya pun akan bervariasi.
Namun pada umumnya, di bawah ini merupakan beberapa langkah umum yang perlu diterapkan dalam mengelola program marketing dari suatu bisnis.
1. Menjalankan Riset Pasar
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam proses manajemen pemasaran adalah memahami konsumen dan kompetitor Anda dengan menjalankan riset dan analisis pasar.
Pastikan Anda mengumpulkan cukup informasi mengenai konsumen yang ingin Anda sasar seperti: demografi, minat, preferensi, permasalahan yang mereka hadapi dan informasi penting lainnya. Penting juga bagi Anda untuk mengumpulkan informasi mengenai kompetitor bisnis Anda, misalnya dengan mencari tahu kegiatan promosi yang mereka lakukan, detail produk mereka, dan informasi berharga lain.
Analisis di atas dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti penyebaran survei, pengumpulan data, mengidentifikasi tren industri, dan menganalisa performa kampanye marketing yang telah dijalankan sebelumnya.
2. Menetapkan Tujuan dan Metrik Sasaran
Tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menetapkan tujuan yang ingin dicapai dari kampanye marketing Anda, serta metrik untuk mengukurnya. Hal ini sangat penting agar upaya marketing yang Anda jalankan memiliki dasar dan arah yang jelas untuk dituju.
Sebagai contoh sederhana, jika tujuan kampanye marketing Anda adalah untuk mengakuisisi pelanggan baru, maka metrik utama yang perlu Anda pantau adalah jumlah download aplikasi, jumlah followers baru di media sosial atau jumlah log in di website Anda.
3. Mengembangkan Strategi Marketing
Setelah Anda berhasil menjalankan analisis pasar dan menetapkan tujuan marketing, maka Anda bisa lanjut ke tahap berikutnya yaitu mengembangkan strategi marketing.
Penting untuk diperhatikan bahwa strategi marketing yang Anda bangun harus mengacu pada analisis pasar yang telah Anda jalankan dan objektif marketing yang telah ditetapkan.
Strategi marketing biasanya mencakup:
- Segmentasi: pengelompokan pasar untuk mengidentifikasi calon konsumen yang berpotensi memiliki ketertarikan dengan produk bisnis Anda.
- Targeting: menentukan fokus segmen pasar yang paling efektif untuk Anda sasar.
- Positioning: memposisikan bisnis atau brand Anda di pasaran mengacu pada kualitas dan harga produk yang Anda tawarkan.
- Budget: menentukan besaran alokasi anggaran untuk upaya marketing yang ingin dijalankan.
4. Membuat Perencanaan Marketing
Setelah strategi marketing berhasil dibuat, maka selanjutnya Anda perlu merancang perencanaan implementasi dari strategi Anda tersebut.
Pada umumnya, perencanaan implementasi kampanye marketing meliputi beberapa komponen berikut:.
- Fase-fase dari kampanye marketing (mencakup waktu pelaksanaan dan sub-tujuan yang ingin dicapai).
- Anggota tim dan masing-masing tanggung jawabnya
- Material marketing yang ingin digunakan
5. Implementasi Strategi Marketing
Implementasi strategi marketing merupakan aspek utama dari proses manajemen pemasaran. Pada tahap ini Anda perlu memastikan semua strategi yang telah Anda rencanakan terimplementasi dengan baik sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Untuk membantu implementasi strategi marketing, Anda dapat menggunakan jasa agensi marketing eksternal ataupun membangun tim marketing internal Anda sendiri. Kedua opsi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kelebihan dari memiliki tim marketing internal adalah Anda dapat memastikan bahwa kampanye marketing bisnis Anda dijalankan oleh orang-orang yang sudah sangat familiar dengan brand Anda. Selain itu, tim marketing internal juga tentunya lebih mudah dikelola dibandingkan dengan bekerja sama dengan tim eksternal.
Di sisi lain, menggunakan jasa agensi marketing eksternal dapat memberikan Anda perspektif baru terhadap bisnis Anda. Tim agensi marketing biasanya terdiri dari orang-orang yang memiliki ahli spesifik di bidang marketing dan telah berpengalaman menangani strategi marketing untuk berbagai bisnis dari industri yang beragam. Hal ini juga memastikan strategi marketing Anda dijalankan oleh orang yang memang sudah ahli di bidangnya. Namun, tentu dibutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan membangun tim internal.
6. Monitoring
Tahap terakhir dari manajemen pemasaran adalah memantau, menganalisis, dan melacak performa dari strategi marketing yang Anda jalankan.
Pada tahap ini, Anda perlu melihat berbagai parameter seperti penjualan, pendapatan, feedback pelanggan, positioning brand, jumlah pengunjung situs web, tingkat interaksi di media sosial dan berbagai metrik lain yang sudah Anda tetapkan pada tahap awal perencanaan.
Proses ini dilakukan agar Anda dapat mengevaluasi upaya marketing yang telah Anda jalankan untuk mengembangkan strategi yang lebih baik untuk diterapkan kedepannya.
Itulah pembahasan singkat mengenai apa itu manajemen pemasaran beserta langkah-langkah penerapannya. Jika Anda ingin mulai belajar manajemen pemasaran lebih dalam, Anda bisa bergabung di E3 Business!
E3 Business adalah platform e-learning yang bertujuan untuk membantu pengusaha, pemilik bisnis, dan tim mereka dengan menyediakan konten bisnis akademis dan praktis yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis mereka.
Kelas-kelas E3 Business terpercaya karena disajikan langsung oleh profesor, manajer dan CEO terkemuka dari seluruh dunia