Bahasa Indonesia
Login Sign up for free

4 Manfaat Kemampuan Berpikir Kritis di Dunia Kerja

2 years before
Blog

Mampu berpikir kritis adalah salah satu hal yang perlu dikuasai karena akan pengaruh terhadap perkembangan karir. Berpikir kritis bisa meningkatkan pemahaman Anda lebih tajam dan mampu menganalisis segala hal lebih cepat. Maka tak heran jika kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. 

Mengapa Anda Perlu Berpikir Kritis?

Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa Anda harus mempunyai kemampuan berpikir kritis.

1. Membantu Pengambilan Keputusan

Di dunia kerja sering kali Anda menghadapi berbagai masalah. Dalam pengambilan keputusan, ada berbagai macam aspek yang dipertimbangkan. Berpikir kritis membantu Anda untuk pengambilan keputusan bisnis tentang mana yang paling minim resiko atau mana yang paling menguntungkan. 

2. Dasar Refleksi Diri

Kemampuan untuk berpikir kritis juga sangat berguna untuk refleksi diri yang akan berguna untuk perkembangan diri. Anda akan mempertanyakan secara kontinu mengenai apakah keputusan yang dilakukan sudah tepat atau tidak. 

3. Meningkatkan Kualitas Komunikasi

Tidak hanya itu, menjadi orang yang kritis pun dapat membentuk Anda menjadi pribadi yang lebih berkualitas dalam komunikasi bisnis. Sikap kritis membuat Anda mampu menjelaskan informasi secara komprehensif sehingga lawan bicara Anda cepat menangkap informasi yang Anda sampaikan.  

4. Merangsang Kreativitas

Kreativitas merupakan hal yang diperlukan dalam pekerjaan sehari-hari serta membantu Anda untuk menyelesaikan pekerjaan lebih efektif dan efisien. Perpaduan sikap kritis dan kreatif membuat Anda mampu mengubah berbagai gagasan atau ide menjadi solusi untuk digunakan sesuai masalah yang dihadapi.  

Apa Perbedaan Berpikir Kritis dan Over-Critic? 

Mampu berpikir kritis tentu berbeda dengan over-critic. Dengan kemampuan berpikir kritis, Anda dapat “mempertanyakan” mana yang tepat dan tidak. Namun, jika dilakukan berlebihan, sikap kritis tidaklah bagus untuk perkembangan diri dan sekitar Anda. Sikap ini disebut dengan over-critic. 

Sikap over-critic membuat seseorang mempertanyakan semua aspek secara berlebihan, dari sesama rekan kerja sampai dirinya sendiri. Salah satu ciri yang menunjukkan hal itu adalah selalu fokus pada aspek negatif yang ada pada diri sendiri dan orang lain dan cenderung melakukan micromanaging Tentu saja sikap ini tidak baik untuk perkembangan diri. 

Jadi, sikap berpikir kritis dan over-critic sangat berbeda. Berpikir kritis mampu membuat Anda lebih peka dengan sekitar dengan memilah-milah informasi, sementara over-critic merupakan sikap yang bisa membuat Anda cenderung menyerang semua orang dan akan menghancurkan kesempatan Anda untuk berkembang secara perlahan. 

8 Cara Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis

Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, maka Anda dapat melakukan beberapa hal ini antara lain: 

1. Evaluasi Informasi

Tidak semua informasi yang Anda terima adalah informasi yang akurat dari sumber terpercaya. Maka Anda perlu mengevaluasi segala informasi yang Anda terima sebelum menggunakannya untuk berbagai keperluan.  Cara paling mudah untuk melakukan evaluasi informasi adalah mengecek otoritas, kebaruan, objektivitas, akurasi dan relevansi sebuah informasi. 

2. Terima Diri Bahwa Anda Tidak Selalu Benar

Selain informasi itu sendiri, terkadang Anda pun tidak selalu benar dalam berpendapat. Tak masalah jika Anda tidak selalu benar karena itu hal yang lumrah dalam kehidupan manusia. Yang paling terpenting adalah Anda perlu menerima bahwa Anda keliru dan berkeinginan untuk memperbaikinya. 

3. Kenali Proses Berpikir Anda

Proses berpikir yang dimaksud adalah proses seseorang dalam menerima informasi dan bereaksi atas informasi tersebut. Menurut buku The Art of Thinking, terdapat 5 jenis pola berpikir, yaitu: 

  • Synthesis yang cenderung menikmati “konflik” dengan cara mempertanyakan pertanyaan “bagaimana jika?”. Namun, orang dengan pola pikir seperti ini cenderung kreatif karena cenderung selalu ingin tahu. 
  • Idealist dengan pola pikir senang melihat sesuatu secara utuh dibandingkan hanya satu komponen saja.  Orang yang memiliki pola pikir idealist  cenderung tertarik dengan perasaan orang lain dibandingkan kumpulan angka dan diagram.  
  • Pragmatists adalah orang yang cepat berpikir dan merencanakan sesuatu dengan waktu pendek serta sangat cepat beradaptasi dengan perubahan.  Terkadang, seorang pragmatist melakukan sesuatu tanpa perencanaan yang matang. 
  • Analysts suka memecahkan masalah menjadi bagian-bagian kecil, barulah menyelesaikannya satu-satu. Seorang analyst sering menggunakan daftar prioritas dengan penuh detail.
  • Realist mempunyai pemahaman yang baik tentang masalah yang dihadapi dan cara untuk menyelesaikannya. Selain itu, tipe orang realist juga lebih paham apa keterbatasan mereka dalam melakukan sesuatu.

Dengan mengenali proses berpikir Anda sendiri, berarti Anda dapat menelaah mana proses yang keliru dan proses yang sudah tepat atau bagaimana mengatasi cara yang sudah terlanjur Anda gunakan. 

4. Lakukan Riset Mendalam

Riset mendalam diperlukan untuk menelisik sebuah informasi apakah hal tersebut valid atau tidak. Cara sederhana melakukan riset informasi yaitu menetapkan topik apa yang sekiranya Anda hadapi, pastikan apakah sumber cukup terpercaya, lalu melakukan evaluasi setelah mendapatkan informasi tersebut. Sehingga semua informasi yang akan masuk sudah dipastikan kebenarannya dan bukanlah informasi yang dibuat-buat. 

5. Pahami Dampak Suatu Hal

Biasanya Anda akan melakukan atau membentuk sebuah opini ketika menerima informasi. Anda harus memahami dampak yang akan muncul dari opini Anda terhadap suatu hal. 

Contohnya ketika Anda tanpa memikirkan perasaan orang beropini tentang kebudayaan tertentu, pasti akan ada respon negatif dari opini Anda walaupun niat awal Anda bukan untuk menyerang. Dengan memahami dampak dari tindakan dan opini, Anda dapat lebih berhati-hati agar tidak berakibat buruk. 

6. Belajar dari Berbagai Sudut Pandang

Perbedaan sudut pandang biasanya bisa menjadi pemantik masalah. Padahal, untuk piawai berpikir kritis, Anda dapat memposisikan diri sebagai orang lain di sudut pandang yang berbeda. Sehingga Anda dapat memahami berbagai hal dari perspektif yang berbeda. Hal ini juga dapat menunjang Anda semakin kritis ketika menangani masalah yang ada. 

7. Bertanya Ketika Berasumsi 

Sama halnya dengan informasi, asumsi Anda pun tidak selalu benar. Anda harus rajin bertanya kepada diri Anda sendiri ketika membuat suatu asumsi. Apakah hal yang Anda pikirkan sudah benar? Apa informasi yang Anda terima sudah tepat? Menyusun pertanyaan dengan rutin ini akan membentuk pemikiran kritis yang tidak mudah menerima ide dari luar begitu saja tanpa memilahnya terlebih dahulu. 

8. Banyak Berkontribusi dalam Tim 

Kontribusi yang dimaksud adalah membantu tim. Dengan kontribusi yang tepat, Anda pun dapat membangun tim jauh lebih baik. Sikap kritis Anda dapat diasah ketika sedang berkontribusi dalam tim, karena Anda dituntut untuk menyumbangkan ide dan opini untuk menghadapi tantangan. 

Selain meningkatkan kemampuan berpikir kritis lainnya, Anda juga bisa mempelajari materi pengembangan diri lainnya seperti cara meningkatkan kemampuan problem solving dengan bergabung di E3 Business!

E3 Business adalah platform e-learning yang bertujuan untuk membantu pengusaha, pemilik bisnis, dan tim mereka dengan menyediakan konten bisnis akademis dan praktis yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis mereka. 
Kelas-kelas E3 Business terpercaya karena disajikan langsung oleh profesor, manajer dan CEO terkemuka dari seluruh dunia.